Selasa, 02 Juli 2013

Menabung Rindu



Ngga tau kenapa malem ini saya kepikiran buat menulis topik ini. Yap, menabung rindu. Istilah ini saya peroleh dari temen deket saya, cewek apa cowok? Cewek lah pastinya. Haha. Maklum lah, baru jadian, sering jauhan juga, jadi ya gini deh. Rawan kangen. Kadang dia yang suka kangen, bahkan seringan dia kali kangennya. Hehe. Dan ketika itu sampai-sampai dia menangis, ngegalau, gara-gara kangen yang menyerang. Mau ketemuan sih pastinya pas itu, namun karena jarak yang terbentang ya kita cuma bisa telpon2 an, sms an, atau skype an di laptop. Hehe. 
Bagi seseorang yang sedang menjalin suatu hubungan, baik itu temenan deket, sahabatan, pacaran, bahkan hubungan pernikahan sindrom kangen merupakan suatu hal yang lumrah, meski banyak orang bilang kangen ngga berarti cinta, namun ngga menutup kemungkinan kangen itu timbul gara-gara kita suka atau tertarik sama seseorang. Seseorang yang bisa bikin kita nyaman ketika bertemu itu mempunyai peluang besar untuk membikin kita jadi kangen ketika berjauhan. Biasanya sih, serangan kangen ini akan timbul di waktu-waktu tertentu, saat liburan (bagi yang masih sekolah atau kuliah), dan untuk harian biasanya rasa ini timbul di jam-jam sore. 
Toh, sebagai seseorang cowok yang normal, #masih punya hati perasaan maksudnya” pasti pernah ngalami serangan kangen ini. Malem ini pun serangan kangen itu secara ngga dinyana juga menyerang saya. Haha. Padahal biasanya cewekku yang sering kangen, tapi ngga tau juga kenapa malam ini saya yang kangen sama dia. Ketika sudah kangen gini biasanya kita akan ngobrol, berbagi rasa, bilang kangen, dan dia akan bilang “aku juga kangen sama mas, sabar ya mas, kita tabung kangen ini, nanti pas ketemu kita pecah tabungannya :-) “. Dan ngga tahu juga kenapa saya langsung plong ketika itu. Ya, saya ngerasa tenang aja karena dia juga ngerasain apa yang saya rasain. Ketika itu saya akan ngebayangin kita jalan berdua, menikmati hijaunya pepohonan #sama2 suka, menatap langit, melihat aliran air di sungai deket rumah. Meski saat itu kita Cuma diam, toh hal itu tidak mengurangi makna pertemuan yang jarang-jarang ini. Hehe. Maklum lah, namanya aja LDR. Momentum waktu ketemuan itu sangat mahal, namun bukankah sesuai hukum ekonomi sesuatu yang langka itu lebih bernilai ya?. Ya, semoga hubungan saya dengan teman wanita saya bisa bertahan sampai waktu yang indah nanti ketika saya memintanya secara serius ke bapaknya. Amin. :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar